Susu bukan hanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Di banyak negara, susu difermentasi menjadi berbagai produk dengan rasa, tekstur, dan manfaat kesehatan yang berbeda. Proses fermentasi ini tidak hanya memperpanjang umur simpan, tetapi juga menciptakan beragam cita rasa unik yang mencerminkan budaya lokal. Dari Eropa hingga Asia Tengah, olahan susu fermentasi telah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner global. Berikut artikel ini akan membahas Olahan susu fermentasi di dunia.
1. Yogurt – Timur Tengah hingga Global
Asalnya diyakini dari daerah sekitar Timur Tengah dan Asia Barat, yogurt dibuat dengan menambahkan bakteri baik (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) ke dalam susu. Kini, yogurt tersedia dalam berbagai varian: polos, manis, kental (seperti Greek yogurt), hingga cair (drinkable yogurt). Selain nikmat, yogurt dikenal membantu pencernaan dan meningkatkan sistem imun.
2. Kefir – Kaukasus
Teksturnya lebih cair dan memiliki rasa sedikit asam dan berkarbonasi ringan karena proses fermentasi ganda. Kefir sangat populer di Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet, dan kini mulai diminati secara global karena kandungan probiotiknya yang tinggi.
3. Kumis – Asia Tengah
Ditemukan di negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan dan Mongolia, kumis memiliki kandungan alkohol ringan akibat fermentasi ragi. Rasanya asam, tajam, dan sedikit memabukkan, tetapi sangat dihargai dalam budaya stepa sebagai minuman berenergi dan simbol tradisi nomaden.
4. Filmjölk – Skandinavia
Terbuat dari susu sapi dengan kultur bakteri mesofilik, filmjölk memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur lebih encer dibandingkan yogurt. Biasanya dikonsumsi saat sarapan bersama sereal atau buah-buahan.
5. Dahi – India dan Asia Selatan
Dahi adalah yogurt tradisional India yang dibuat secara rumahan. Dibuat dari susu yang difermentasi dengan kultur bakteri alami dari batch sebelumnya, dahi digunakan dalam berbagai masakan seperti lassi, raita, atau sebagai pelengkap kari pedas. Proses pembuatannya sederhana, dan hasil akhirnya memiliki rasa lembut dengan keasaman yang seimbang.
6. Laban – Timur Tengah
Laban adalah yogurt cair khas Timur Tengah, sering digunakan sebagai minuman atau bahan dasar saus. Rasanya segar dan ringan, cocok dikonsumsi dalam iklim panas seperti di negara-negara Arab. Laban juga sering dipakai dalam masakan, seperti sup yogurt dingin atau saus daging panggang.
7. Skyr – Islandia
Skyr adalah produk susu fermentasi khas Islandia yang mirip yogurt kental, tapi sebenarnya termasuk dalam kategori keju lunak. memiliki rasa ringan dan asam, tinggi protein, dan rendah lemak. Produk ini menjadi favorit karena manfaat kesehatannya dan kini tersedia di banyak negara.
Manfaat dan Peran Budaya
Olahan susu fermentasi tidak hanya berfungsi sebagai makanan atau minuman, tetapi juga sebagai warisan budaya. Di beberapa masyarakat, fermentasi adalah metode utama untuk mengawetkan susu sebelum tersedia teknologi pendingin. Selain itu, banyak dari produk ini dipercaya memiliki manfaat kesehatan, khususnya untuk sistem pencernaan karena kandungan probiotik.
Penutup
Setiap negara memiliki caranya sendiri dalam mengolah susu menjadi bentuk fermentasi yang unik. Baik itu kefir dari pegunungan Kaukasus, dahi dari India, atau skyr dari Islandia, setiap produk mencerminkan sejarah, kondisi alam, dan kebudayaan setempat. Menjelajahi olahan susu fermentasi adalah cara menarik untuk memahami dunia lewat cita rasa dan tradisi.